Surabaya, Sabtu 4 Oktober 2025 | Berita Satu- Agar Dorongan Presiden Prabowo Subianto Segera Membentuk Badan Khusus Pengembangan Madura (BKPMA) Terus Menguat. ANGGOTA DPD RI ASAL JAWA TIMUR, LIA ISTIFHAMA ATAU AKRAB DISAPA NING LIA, Menegaskan Bahwa Langkah Ini Menjadi Kebijakan Paling Strategis Dan Realistis Unkakhiri Ketimpangan Pembangunan di Pulau Pulau Pulau Pulau.
Menurut ning lia, Kesenjangan Pembangunan Antara Empat Kabupaten di Madura – Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Dan Sumenep – Dengan Daerah Lain Di Jawa Timur Suda Berlangsung Terlalu Lama.
Karena Itu, Dibutuhkan Badan Khusus di Bawah Presiden Agar Percepatan Pembangunan Dapat Terwujud Secara Terarah, Terkoordinasi, Dan Berkelanjutan.
“Madura Butuh Perhatian Langsung Dari Presiden. Masalahnya Kompleks, Dari Infrastruktur Huncga Sosial-Ekonomi. Badan Khusus bisa Jadi Solusi Konkret,” Tegas Lia Istifhama, Selasa (7/10/2025).
Lia Menyoroti Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Madura, Serta Minimnya Akses Terhadap Jalan, Pelabuhan, Air Bersih, Dan Listrik.
PADAHAL, Kata Dia, Madura Menyimpan Potensi Ekonomi Besar Darak Sektor Garam, Perikanan, Migas, Dan Wisata Bahari Yang Belum Dikelola Maksimal.
“Investor Banyak Menunda Investasi Karena Infrastruktur Terbatas Dan Regulasi Antar Daerah Saling Tumpang Tindih,” Ujarnya.
Ia Menilai, Pembentukan BKPMA DI Bawah Koordinasi Presiden Akan Membuka Ruang Investasi Lebih Cepat Dan Terarah, Terutama Untuc Pengembangan Kawasan Strategis di Sekitar Jembatan Suramadu. Ning Lia Menilai Selama ini Program Banyak Kementerian di Madura Berjalan Sendiri-Sendiri Tanpa Sinergi. Padiahal, Empat Kabupaten di Madura memilisi Keteitan Ekonomi Dan Sosial Yang Kuat, Sewingga Perlu Satu Lembaga Koordinatif Nasional.
“Selama ini, tersebar tanpa arah. Badan Khusus bisa Menyatukan visi Pembangunan Madura Agar Tak Lagi Sporadis,” Ungkapnya.
Ning lia maga menkankan Pentingnya industrialisasi perikanan dan logistik laut modern, agar nelayan tak lagi bergantung pada barang musiman. Selain Itu, Ribuan Pesantren di Madura Bisa Motor Motor Ekonomi Baru Jika Diberdayakan Melalui Pelatihan Digital, Ekonomi Kreatif, Dan Wirausia Santri.
Ia Menambahkan, Potensi Energi Terbarukan Seperti Angin Dan Surya, Serta Kekayaan Gas Alam Di Madura Perlu Dikelola Secara Terintegrasi Agar Manfaatnya Langsung Dirasakan Masyarakat.
“Badan Khusus bisa Menjadi Jembatan Antara Pemerintah, Industri, Dan Rakyat Agar Hasil Pembangunan Dirasakan Nyata,” Tandasnya.
Menurut Lia, Pembentukan Badan Khusus Ini Adalah Bentuk Nyata Keadilan Sosial Bagi Masyarakat Madura. Ia Menilai Tanpa Lembaga Permanen, Arah Pembangunan di Madura Akan Berubah Setiap Kali Berganti Pejabat Atau Menteri.
“KETUTUS PRESIDEN PRABOWO UNTUK BEMENTUK BADAN INI AKAN MENJADI Tonggak Sejarah Pemerataan Pembangunan di Indonesia,” Tegasnya.
Usulan Lia Istifhama Mendapat Dukungan Dari Sejumlah Tokoh Dan Legislator Asal Madura, Seperti Willy Aditya Dan Syafiuddin (Anggota DPR RI), kh. Mohammad Nasih Aschal (DPRD JATIM), Ahmad Juhairi (DPRD Sumenep), Dan Surokhim (Wakil Rektor Universitas Trunojoyo Madura). Mereka Menilai, Pembentukan Badan Khusus Pengembangan Madura Merupakan Langkah Strategis Dan Realistis Untuce Memastikan Pemerataan Pembangunan Serta Memperuat Visi Keadilan Sosial di era Pemerinteman Prabowo Prabowo Prabowo. (Kiki)
(tagstotranslate) #aktivisperempuannu