Jakarta, Rabu 5 November 2025 | Berita Satu- Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas pembangunan jalur kereta api di luar Pulau Jawa, yakni di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, sebagai langkah strategis memperkuat konektivitas nasional dan menekan biaya logistik.
Presiden menyebutkan, pembangunan jaringan kereta baru tersebut tidak hanya untuk transportasi penumpang, namun juga difokuskan untuk angkutan barang dan hasil bumi dari wilayah pedalaman hingga pelabuhan utama.
“Tidak hanya untuk penumpang, terutama untuk barang, logistik, untuk hasil-hasil bumi kita di pedalaman seperti kelapa sawit, karet, kopi, timah, nikel, dan masih banyak lagi,” kata Presiden Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Dikatakannya, moda transportasi berbasis rel akan mengurangi ketergantungan pada angkutan jalan raya yang kerap menyebabkan kerusakan jalan dan pemborosan bahan bakar minyak (BBM).
“Daripada pakai truk-truk yang banyak, jalan rusak, habisin BBM, lebih baik pakai kereta api listrik. Ini akan sangat menurunkan biaya ekonomi,” ujarnya.
Untuk itu, Presiden memerintahkan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, untuk segera menyusun rencana teknis pembangunan proyek tersebut.
“Saya minta segera dimulai. Sulawesi, Kalimantan, Sumatera. Dalam setahun harus kerja,” instruksinya dengan tegas.
Prabowo menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi publik tidak boleh hanya dihitung berdasarkan keuntungan dan kerugian, melainkan berdasarkan manfaat langsung bagi rakyat.
“Angkutan umum di seluruh dunia tidak terhitung keuntungan-ruginya, tapi manfaatnya untuk rakyat. Itu namanya kewajiban pelayanan publik,” tandasnya.
Selain memperkuat sistem logistik nasional, Presiden juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi dalam pembangunan perkeretaapian modern. Menurutnya, proyek kereta cepat dan perluasan jalur kereta menjadi simbol kemajuan teknologi bangsa dan bukti keberhasilan kerja sama strategi antara Indonesia dan Tiongkok.
“Yang penting kita menguasai teknologi. Kita sekarang sudah berada di level praktik terbaik. Ini simbol kemajuan Indonesia dan kerja sama kita dengan Tiongkok,” tutupnya.
Pemerintah menargetkan perluasan jalur kereta luar Jawa akan dimulai dalam waktu dekat, seiring dengan alokasi tambahan anggaran infrastruktur transportasi dalam APBN 2026, termasuk dana Rp5 triliun untuk penambahan jaringan kereta nasional. (Sarang)